I’ll Be Honest: Mengampuni Diri Sendiri adalah Dosa

Category: Video

Mari kita lihat masalah mengampuni diri sendiri. Apa yang Akitab katakan tentang hal ini? Nihil. Tidak ada. Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk mengampuni diri sendiri baik secara gamblang atau tidak. Tidak pernah. Ayo, coba cari. Saudara tidak akan menemukannya.


Majalah online Oprah mengajarkan 11 cara untuk memaafkan diri sendiri. Psychology Today, 22 Oktober 2014, mengunggah artikel online berjudul “Cara Memaafkan Diri Sendiri dan Meninggalkan Masa Lalu: Cara Mudah untuk Memaafkan Diri dan Manjalani Hidup” Banyak sekali unggahan online artikel semacam ini. Beberapa artikel ini ditulis oleh orang-orang yang mengaku sebagai orang Kristen. Pertanyaannya adalah: Memaafkan (mengampuni) diri sendiri itu Alkitabiah atau dosa? Mari kita pertimbangkan. – – Beban saya hari ini adalah memperingatkan orang Kristen. Orang Kristen yang diberitahu bahwa mereka harus memaafkan (mengampuni) diri sendiri. Apakah Alkitab memang menyuruh begitu? Kalau iya, ya sebaiknya saudara lakukan. Tetapi kalau tidak, ya saudara jangan lakukan. Dan kalau Alkitab tidak menyuruh tetapi saudara berpikir bahwa saudara harus mengampuni diri sendiri berarti saudara tidak yakin akan Yesus dan Alkitab. Ini sangat berbahaya. Kita akan bahas hal ini. Pertama, mari kita lihat jenis-jenis pengampunan di Alkitab. Kita lihat apa saja itu. Pertama, ada pengampunan dari Allah untuk manusia. Contohnya di Markus bab 2. Yesus mengampuni dosa orang lumpuh. Ahli-ahli Taurat disana langsung kaget. Mengapa? Karena bagi mereka Yesus melakukan penghujatan. Mengapa? Karena mereka tahu hanya Allah yang bisa mengampuni dosa. Saudara bisa bilang bahwa ahli-ahli Taurat ini salah, tetapi kali ini mereka benar. Ya, memang hanya Allah yang bisa mengampuni dosa. Jadi ini jenis pengampunan yang pertama. Allah mengampuni dosa manusia. Selanjutnya, jenis pengampunan dari seseorang kepada orang lain. Contohnya diperumpamaan hamba yang tidak mau mengampuni di Matius bab 18 dimana Yesus memberitahu Petrus melalui perumpamaan bahwa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita sebanyak 77 kali. Atau 70 x 7, tergantung terjemahan Alkitab saudara. Memakai terjemahan yang menggunakan itu tidak penting. Intinya saudara harus mengampuni orang lain sebanyak mungkin. Dalam hal ini seseorang mengampuni orang lain. Dosa apa yang orang lain perbuat terhadap saudara, itu masalah lain. Yang penting, Alkitab memperlihatkan seseorang yang mengampuni orang lain. Nah, mari kita lihat masalah mengampuni diri sendiri. Apa yang Alkitab katakan tentang hal ini? Nihil. Tidak ada. Alkitab tidak pernah menasehati kita untuk mengampuni diri sendiri, baik secara gamblang atau tidak. Tidak pernah. Ayo. Kita cari. Saudara tidak akan pernah menemukan. Jika saudara mencoba menggunakan (percabulan adalah dosa terhadap diri sendiri) sebagai alasan, saudara salah mengerti ayat itu. Kalau begitu mengapa orang berpikir bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri? Apa masalahnya cara pikir seperti ini? Cara pikir ini bermasalah. Karena orang yang percaya bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri berarti mereka menolak kecukupan Pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Ingat, saya berbicara mengenai orang-orang yang mengaku sebagai orang Kristen yang percaya bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri. Saya ingatkan juga: orang yang percaya bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri biasanya hidupnya menderita. Mengapa? Mereka menderita karena mereka mencoba melakukan sesuatu yang tidak memperbaiki masalah yang sebenarnya. Apa maksud saya? Begini. Semenjak 1996 saya telah bertemu dengan banyak sekali orang-orang yang dipenjara, juga orang-orang yang tidak dipenjara, orang-orang gereja yang percaya bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri. Mereka berkata bahwa mereka sudah melakukan dosa ini atau itu. Mereka percaya bahwa Allah sudah mengampuni mereka. Tetapi mereka percaya bahwa ada jenis pengampunan lain yang harus terjadi, yaitu mengampuni diri sendiri. Apa yang terjadi ketika mereka berusaha mengampuni diri sendiri? Mereka tidak mampu. Mereka berusaha tetapi rasa bersalah tetap ada. Mereka menderita sekali. Mereka coba dan coba dan coba … tetapi percuma. Coba kita pikir apa sebenarnya yang mereka mau? Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi setelah mereka mengampuni diri sendiri. Mereka cuma tahu bahwa mereka harus mengampuni diri. Seseorang memberitahu mereka bahwa mereka harus mengampuni diri sendiri tetapi tidak memberitahu alasannya. Hanya bilang bahwa mengampuni diri sendiri itu harus. Mereka yakin masih ada penebusan dosa lagi yang harus dilakukan. Saudara dan saya tahu bahwa penebusan dosa oleh Kristus sudah cukup, kan? Kalau begitu, mengapa? Mengapa? Karena ada orang yang menasehati mereka. Jujur saja. Mereka tidak tahu alasannya. Pengampunan diri ini berpusat pada manusia. Psikologi sekuler yang mempengaruhi pola pikir orang Kristen. Kita harus menghapus pola pikir ini dari orang Kristen. Yesus Kristus tidak datang untuk menebus sebagian dosa kita saja. Dia membayar penuh. Saudara tidak perlu menambahkan apa-apa lagi. Ketika saudara menambahkan pengampunan diri keatas apa yang Yesus telah lakukan, ini adalah dosa. Saudara tidak bisa menambahkan apapun keatas salib. Jangan terperosok dalam perbudakan. Percayalah akan apa yang Yesus sudah lakukan untuk saudara. Yesus memang sudah membayar penuh semuanya. Dia bayar semuanya. Ketika Yesus mengampuni dosa saudara, saudara diampuni. Komplit dan total. Yakin dan percayalah apa yang Yesus sudah perbuat untuk saudara. Amin.