Paul Washer membaca kutipan Puritan John Flavel tentang “Perjanjian Bapa”. Ia melihat kepadamu. Dan ia berkata “Bapa, seperti inilah kasihku bagi orang ini dan sayangku bagi mereka.” Walaupun mereka melanggar setiap perintah, Ia masih berkata, “Seperti inilah kasihku, dan seperti inilah sayangku.” Orang sombong berkata “Aku tidak mau belas kasihanmu.” Anda perlu itu. Anda perlu belas kasihannya. Kita perlu dikasihi. Ia berkata “Seperti inilah kasihku dan belas kasihan bagi mereka daripada mereka harus lenyap selamanya Saya bertanggung jawab sebagai jaminan atas mereka.” “Bawa semua tagihan-Mu Bapa supaya aku tahu berapa hutang mereka kepadaMu.”
Sekarang. Terkadang seorang anak muda cepat menikah. Dan setelah ia menikah, ia mulai sedikit goyah pada komitmennya. Dia katakan “Saya tidak menyangka pernikahan ini sulit.” “Saya tidak tahu kalau ini benar sesuatu yang harus aku lakukan” Lihat, ia membual tentang bagaimana ia mencintai gadis ini. Dia tidak tahu komitmen yang sedang harus dibuat, tetapi itu tidak sesuai dengan Kristus. Ia berkata pada Bapa “Bapa, bawa semua hutang mereka padaMu, biarkan aku melihatnya.” Bayangkan ini: Ia tahu segalanya bahwa anda berhutang keadilan. Ia tidak datang pada salib dengan cara buta, Ia tidak datang pada kayu salib dan berkata “tidak Bapa, Aku tidak ingin lakukan ini, saya tidak tahu harus berkorban banyak.” Ia tahu dari masa kekekalan betapa banyak Ia harus berkorban, dan Ia tetap melakukannya. Tapi dengarkan ini. “Bawa semua tagihan-Mu supaya aku melihat berapa hutang mereka padaMu”. “Tuhan bawa mereka semua masuk” dengarkan, orang percaya. Jika ini tidak membuatmu bahagia hingga kau menangis atau berteriak sukacita, anda tidak mengerti apa yang saya katakan. “Ia berkata bawa semua tagihan. Bawa semua hingga tidak ada perhitungan yang tertinggal dengan mereka.” Anda perhatikan apa yang Ia katakan? Bawa tagihan mereka semua dari waktu mereka lahir sampai waktu mereka mati, semua hutang mereka padamu Bapa, bawa semuanya. Aku ingin melihat semuanya, dan pada kayu itu Aku akan bayar semua hutang mereka sehingga Bapa tidak berurusan dengan mereka lagi karena dosa mereka. Apa anda lihat itu orang percaya? Ia tidak perlu berurusan dengan anda lagi! Sudah selesai! Semua kejahatanmu lunas dibayar! kejahatanmu di masa lalu. Kejahatanmu saat ini. kejahatan yang akan anda lakukan di masa depan. Semua sudah dibayar. Ada orang berkata “kalau anda katakan ini pada mereka, mereka akan berbuat dosa!” Tidak akan terjadi bagi kristen sejati. Anggota jemaat duniawi yang jahat ketika mendengar itu akan berbuat dosa. Tetapi orang percaya akan berkata “karena kasih-Nya seperti itu, karena Ia telah membebaskan aku, aku milik-Nya!” “Saya tidak mau berbuat dosa lagi!” “Saya tidak mau berbuat dosa lagi!” Anda lihat saudara, itu membawa kepada kekudusan, itulah sebabnya Injil disebut “Rahasia Ibadah kita (1 Tim. 3:16)” Anda lihat itu? Hal itu menghasilkan ketaatan ibadah dalam diri orang percaya. Benar ada perintah, dan ada aturan, tapi itu tidak membuat kita kudus. Apa yang membuat kita kudus, mengetahui bahwa Yesus mati dan Ia mati bagi saya! Dan saat Ia mati Ia menebus setiap dosa, masa lalu, sekarang dan masa depan. Dan Tuhan tidak akan lagi, memanggilku ke ruang pengadilan-Nya untuk menghakimi saya. tidak lagi! Aku bebas, aku bebas, terima kasih Tuhan aku bebas! Dan anda berkata “Tapi saudara Paul, dikatakan bahwa akan ada pengadilan bagi orang percaya (2 Kor 5:10)”. benar, tapi dengarkan ini. Dalam Pengadilan itu, ketika anda melihat kepada wajah hakim… itu adalah Bapamu. Itu adalah Saudaramu. [Menangis] Pribadi yang menghakimimu adalah Dia yang mati bagimu. Tidakkah Anda melihat? Anda bebas. Anda bebas! Tidak bersalah! Selalu datang pada-Nya! kembali pada-Nya! lari pada-Nya! Anda bebas! Anda akhirnya berjalan melalui pintu yang tidak seorang pun di dunia ini mengetahuinya, Itulah kasih tanpa syarat. Engkau dikasihi, dan tidak dapat diubah sekarang! Karena sempurnanya karya Kristus di atas kayu salib, untuk anda.
[Lain Scene] Kristus begitu mengasihimu, mengasihi mempelai-Nya. Dia yang adalah penguasa atas segalanya, pewaris alam semesta dan seluruhnya; Ia menjadi hamba. Karena kasih-Nya bagimu, mempelai-Nya. Karena kasih-Nya bagimu secara pribadi.